Home » 12 Bos Wanita Indonesia Masuk Top 100 Asia-Pacific, Ada Founder Sayurbox hingga Lemonilo
Business Economy Femele Indonesia News Perempuan Wanita Woman

12 Bos Wanita Indonesia Masuk Top 100 Asia-Pacific, Ada Founder Sayurbox hingga Lemonilo


J.P. Morgan Private Bank telah merilis daftar “Top 100 Women-Powered, High-Growth Businesses in Asia Pacific” guna menyoroti peran penting yang dimainkan oleh para wanita dalam dunia bisnis di wilayah Asia Pasifik. Daftar ini juga menggarisbawahi keberhasilan dan ketangguhan bisnis yang dipimpin oleh perempuan di APAC, serta kontribusi mereka dalam menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.  Bekerja sama dengan Ernst and Young (EY), J.P. Morgan Private Bank meranking perusahaan melalui indikator pertumbuhan tinggi yang didukung oleh pendanaan modal ventura atau ekuitas swasta dan memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau setara dengan Rp14,8 triliun.  Menariknya di balik sejumlah perusahaan yang beroperasi di 12 negara kawasan APAC, ada sejumlah nama perempuan asal Indonesia yang turut disebut. 

Lantas, siapa saja mereka? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.

  1. Tessa Wijaya- Xendit Indonesia, Financial Services Tessa Wijaya meurupakan COO sekaligus Co-Founder. Dirinya meninggalkan karir sukses di perusahaan ekuitas swasta pada 2016 untuk membangun platform pembayaran digital bagi bisnis di Indonesia dalam berbagai skala.  Sejak itu, Xendit telah berkembang ke Filipina dan memperkenalkan produk tambahan lainnya, termasuk alat pengelolaan risiko dan pinjaman modal kerja untuk usaha kecil dan menengah.

2. Yada Piyajomkwan, Ajaib Indonesia – Financial Services Meski Yada merupakan wanita asal Thailand. Namun, dirinya sukses menjadi salah satu pendiri dan CPO  di Ajaib, sebuah perusahaan Fintech “unicorn” di Indonesia yang fokus pada investasi online bagi generasi milenial.  Pada 2022, tiga tahun setelah diluncurkan, Ajaib memiliki lebih dari satu juta investor dan menjadi “unicorn” ke-7 di Indonesia.  Yada mendirikan Ajaib ketika masih kuliah di Stanford Graduate School of Business bersama seorang teman sekelasnya yaitu Anderson Sumarli. 

3. Claudia Kolonas – Pluang Indonesia, Financial Services Pluang didirikan pada tahun 2019 oleh Claudia Kolonas bersama dengan rekannya yang kini menjadi suami, yaitu Richard Chua.  Claudia sendiri bukanlah pendatang baru di industri keuangan non-bank di Indonesia. Dia sendiri merupakan anak dari pendiri Celebes Capital .  Perusahaannya memulai usaha dengan fokus pada investasi emas dan sejak itu berkembang dengan menambahkan berbagai kelas aset, sehingga investor dapat melakukan diversifikasi portofolio mereka dan mengurangi risiko.

4. Dayu Dara Permata – Pinhome Indonesia, Real Estate, Hospitality and Construction Dayu Dara Permata merupakan CEO Founder Pinhome yang berhasil mengembangkan platform layanan transaksi properti berbasis aplikasi. Dalam akun Linkedin miliknya, diketahui dia adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan teknik Industri yang mendapatkan beasiswa penuh dari Sampoerna.  Sebelumnya, dia sempat menempuh pendidikan di River Ridge High School, Amerika Serikat dan di Chonnam National University, Korea Selatan di bidang bisnis internasional. 

5. Chrisanti Indiana – Social Bella Indonesia, Consumer Goods and Retail Chrisanti Indiana, Co-Founder dan CMO Social Bella, bersama dua partner lain, Christopher Madiam dan John Rasjid, membangun startup e-commerce yang fokus pada kecantikan pada 2015. Melansir dari Bisnis, Social Bella berhasil mengumpulkan US$58 juta dalam putaran pendanaan seri E dari sejumlah investor termasuk diantaranya Temasek, Jungle Ventures dan Pavillion Capital pada 2020.  Perusahaan ini mendapatkan tambahan Rp818 miliar atau setara US$57 juta dari L Catterton dan investor pendukung lainnya. 

6. Utari Octavianty – Aruna Indonesia, Agriculture and Farming Utari merupakan Co-Founder dan CEO Aruna.  Sebagai lulusan dari Telkom University dengan gelar ICT Business Management, dirinya mendirikan platform perikanan digital, yang bertujuan untuk menghubungkan nelayan dari seluruh pelosok indonesia langsung kepada market.  Melansir dari Bisnis, sekitar lebih dari 20.000 nelayan di Indonesia yang mengikuti Aruna, dengan lebih dari 10 komoditas, lebih dari 30 lokasi dan lebih dari 10 negara.

7. Windy Natriavi – AwanTunai Indonesia, Financial Services Windy Natriavi adalah Co-Founder dan Chief Product Officer dari AwanTunai, aplikasi layanan pembiayaan pengembangan usaha untuk UMKM di Indonesia.

Kala itu, pada 2017 AwanTunai berhasil mendapat pendanaan Seri A sejumlah US$4,3 juta atau yang saat ini sekitar Rp63,6 miliar dari Insignia Venture Partners dan AMTD Group Hong Kong.

8. Amanda Susanti & Metha Trisnawati –  Sayurbox Indonesia, Consumer Goods and Retail Amanda Susanti adalah CEO & CoFounder. Sementara Metha Trisnawati, COO dan CoFounder. Keduanya merupakan penggagas Sayurbox yang didirikan pada 2016. 

Sebagai e-gocerry pertama di Indonesia, pihaknya membuat platform sumber dan distribusi sayur serta buah langsung dari petani

9. Araya Hutasuwan – Snapcart Indonesia, Technology Memiliki nama lengkap Araya Noon Hutasuwan, sosoknya menjabat sebagai Co-Founder, COO dan CFO dari Snapcart Indonesia.  Snapcart sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam penyedia analisis data besar secara real-time mengenai wawasan pelanggan offline kepada merek-merek FMCG (Fast-Moving Consumer Goods)

10. Elisa Suteja – Fore Coffee Indonesia, Consumer Goods and Retail Elisa Suteja adalah sosok pengusaha sukses wanita dibalik berdirinya Fore Coffee.  Sebagai Deputi CEO Fore Coffee, Elisa tercatat pernah bekerja di East Ventures, salah satu ventures kenamaan di Asia Pasifik.  Kini, Fore Coffee sudah memiliki ratusan gerai dan menyebar merata di DKI Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Berkat kesuksesannya membawa Fore Coffee, Elisa masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2020 di bidang business and entrepreneur.

11. Shinta Nurfauzia – Lemonilo Indonesia, Consumer Goods and Retail Shinta Nurfauzia dikenal sebagai salah satu founder dan juga CEO dari Lemonilo. Lemonilo (PT Lemonilo Indonesia Sehat).  Awal mula pebisnis lulusan hukum Universitas Indonesia ini memasuki pasar mie instan yang terbilang sangat ketat, lantaran dia ingin mengimbangi produk yang telah beredar luas di pasaran dengan pilihan mie yang menyehatkan.

12. Claudia Kolonas – Pluang Indonesia, Financial Services Pluang didirikan pada tahun 2019 oleh Claudia Kolonas bersama dengan rekannya yang kini menjadi suami, yaitu Richard Chua.  Claudia sendiri bukanlah pendatang baru di industri keuangan non-bank di Indonesia. Dia sendiri merupakan anak dari pendiri Celebes Capital .  Perusahaannya memulai usaha dengan fokus pada investasi emas dan sejak itu berkembang dengan menambahkan berbagai kelas aset, sehingga investor dapat melakukan diversifikasi portofolio mereka dan mengurangi risiko.

Sumber : Bisnis.com

Translate