Home » Sri Mulyani: 60% Pekerja Wanita Di Sektor Informal Minim Perlindungan Dan Berupah Rendah
Economy Featured Global News News Politics

Sri Mulyani: 60% Pekerja Wanita Di Sektor Informal Minim Perlindungan Dan Berupah Rendah


Jakarta, Beritasatu.com– Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa sekitar 60% angkatan kerja wanita di Indonesia bekerja di sektor informal. Hal ini membuat mereka kurang mendapat perlindungan sosial dan diberi upah rendah. Oleh karena itu, Indonesia bertekad kuat untuk mencapai kesetaraan gender.

“Wanita memiliki peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia, sekitar 53,13% angkatan kerja di Indonesia adalah wanita dan sekitar 60% dari mereka bekerja di sektor informal,” ujar Sri Mulyani seperti dilansir oleh Investor Daily pada Jumat (13/10/2023).

Pengarusutamaan gender merupakan salah satu agenda dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024. Kebijakan ini mencakup penguatan regulasi, percepatan implementasi pengarusutamaan gender di pemerintahan, peningkatan peran dan partisipasi wanita dalam pembangunan, serta peningkatan koordinasi dengan berbagai pihak.

Pemerintah Indonesia juga aktif terlibat dalam inisiatif global seperti We-Fi Code, kolaborasi lintas negara dan lembaga untuk mendukung akses keuangan bagi pengusaha wanita melalui kebijakan data yang lebih baik dan inovasi digital. Indonesia bahkan menjadi negara pertama yang terlibat dalam inisiatif We-Fi Code ini.

“Saya berharap negara-negara lain juga mengadopsi inisiatif serupa, karena sinergi dan koordinasi semacam ini tidak hanya penting di tingkat domestik, tetapi juga lintas negara,” ungkap Sri Mulyani.

Menurutnya, kesetaraan gender bukan hanya nilai yang benar, tetapi juga penting untuk kemajuan dan kemakmuran ekonomi suatu negara. “Pemerintah Indonesia siap bekerja keras di dalam dan luar negeri untuk memastikan bahwa semua wanita memiliki kesempatan untuk berkembang dalam sektor keuangan, UMKM, serta perekonomian global,” kata dia.

Sumber: Berita Satu

Translate