Home » Komitmen Pada Energi Baru Ramah Lingkungan
Environment Featured Global News Indonesia News

Komitmen Pada Energi Baru Ramah Lingkungan


Pertamina terus mengembangkan beberapa proyek yang merupakan Program Environmental, Social, & Governance (ESG). Untuk memberikan kontribusi pada perbaikan lingkungan hidup.

Sebagai upaya dalam mengurangi emisi karbon atau efek gas rumah kaca, PT Pertamina (Persero) terus memprioritaskan berbagai program transisi energi menuju energi terbarukan. Komitmen ini ditunjukkan dalam bentuk pemanfaatan energi, penurunan emisi karbon, dan pengelolaan limbah, dalam kegiatan operasional perusahaan.

Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah mewujudkan Net Zero Emission dengan menargetkan penurunan Karbon Dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060. Pada Forum G20 beberapa waktu lalu di Roma, Presiden Joko Widodo memberikan arahan terkait Grand Strategi Energi Nasional untuk transformasi energi dan memperkuat green economygreen technology dan green product. Dalam roadmap disebutkan bahwa dengan kondisi bauran energi saat ini yang masih berada pada level sekitar 9%, maka pada tahun 2050 akan meningkat menjadi 31%.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan pada tahun 2030 penurunan emisi sebesar 29% dengan kemitraan global, di sektor energi, Pertamina berambisi mengurangi emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (tCO2e) pada tahun 2030, di mana 183 juta ton atau lebih dari 50% di antaranya merupakan target sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

Pertamina memiliki beberapa program yang merupakan Program Environmental, Social, & Governance (ESG) yang sebagian besar arahnya adalah dekarbonisasi. Pada tahun 2020 lalu, Pertamina telah memberikan kontribusi dalam penurunan emisi sebesar 27,08% lebih tinggi dari target nasional sebesar 26%. Pencapaian penurunan emisi tersebut antara lain diperoleh dari pemanfaatan gas suar di sektor hulu dan pengolahan, baik untuk bahan bakar penggunaan sendiri maupun untuk pasokan gas ke pelanggan.

PT Pertamina (Persero) mengembangkan potensi panas bumi (Geothermal) RI.
Foto: Dok Pertamina 

Kita akan melakukan pengembangan berbagai produk, as I mention, seperti biofuel, ada juga Pertamax Turbo, nanti energi juga bukan cuma BBM dan LPG saja, ada juga solar panel di beberapa daerah.”

Selain itu, pemanfaatan kembali limbah panas di hulu dan kilang serta inisiatif efisiensi energi dalam kegiatan panas bumi dan lainnya. Gasifikasi bahan bakar di hulu juga berkontribusi serta kegiatan lainnya seperti komersialisasi pelepasan CO2 ke pelanggan di hulu, optimasi proses lainnya di kegiatan panas bumi.

Dalam penerapan ESG di setiap lini usaha bisnisnya, Pertamina mengimplementasikan persyaratan dari beberapa standar yang berlaku di dunia seperti International Organization for Standardization (ISO) ISO 14001:2015 terkait Environmental Management, ISO 45001:2018, ISO 50001:2018 terkait Social Responsibility, ISO 37001:2016 mengenai Energy Management, ISO 27001:2013 Anti Bribery Management System, ISO 27001:2013 Information Security Management Systems, dan ISO 26000:2010 Social Responsibility.

Atas komitmennya menerapkan ESG sesuai standar yang berlaku di dunia, Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 6.6 juta ton setara CO2. Menghemat energi sebesar  92.5 juta GJ, mengurangi limbah sebesar 8,6 ton, limbah tidak berbahaya 3R sebesar 10.628 ton, limbah berbahaya 3R sebesar 180 ribu ton, dan penghematan penggunaan air 29.6 juta m3.

Pertamina sepanjang tahun 2022 telah berusaha untuk melakukan dekarbonisasi, memproduksi energi yang ramah lingkungan dalam rangka mengatasi perubahan iklim. Hal itu telah memberikan dampak positif bagi kinerja ESG perusahaan. Selain itu juga penguatan aspek keselamatan kerja, tata kelola perusahaan, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.

Peringkat Risiko ESG oleh Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG yang material bagi tiap industri dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut, memberikan ukuran kuantitatif yang dapat dibandingkan di semua industri. Sustainalytics menilai aktivitas Pertamina di bidang eksplorasi, produksi, serta pengolahan minyak, gas dan petrokimia memiliki risiko tinggi. Namun, pengelolaan risiko yang dilakukan Pertamina dipandang kuat, terutama terkait ‘Land Use & Biodiversity, Human Capital, dan Occupational Health & Safety’.

Untuk mendukung transisi energi di Indonesia, Pertamina juga melakukan optimalisasi potensi dan peningkatan kapasitas terpasang energi baru terbarukan di mana Pertamina telah mempelopori pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia dengan produksi green dan blue hydrogen sebanyak 3 juta ton per tahun pada 2060, sekaligus total kapasitas terpasang EBT sebanyak 60 GW pada 2060.

Pertamina juga akan melakukan komersialisasi hidrogen hijau dan biru dan mengambil peran strategis dalam ekosistem terintegrasi baterai dan penyimpanan energi Indonesia melalui pengembangan industri kendaraan listrik bertenaga baterai dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan milik negara.

Selain itu, Pertamina melakukan upaya peningkatan kapasitas kilang untuk menghasilkan bahan bakar hijau. Melalui beberapa proses di kilang hijau, Pertamina menghasilkan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan lebih ramah lingkungan yang berasal dari minyak sawit, yaitu biodiesel, green dieselgreen avtur dan green gasoline yang sedang dikembangkan. Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam implementasi bisnis yang ramah lingkungan dan taat pada tata kelola perusahaan yang baik.

Keberhasilan ini telah mengantarkan Pertamina menerima penghargaan sebagai “BUMN Kontributor Pembangunan Berkelanjutan” di dalam gelaran detikcom Awards 2023. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Transmedia Latief Harnoko kepada Media Management PT Pertamina Commercial and Trading (CNT) Billy Indra Lesmana di malam penghargaan 21 September 2023 lalu.

detikcom Awards merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada individu, merek, dan lembaga yang telah berkontribusi di berbagai bidang dalam memajukan Indonesia. Ajang ini dijalankan dengan penilaian ketat dan transparan. Kriteria yang diperhatikan mencakup, inovasi, dampak, kualitas, berkelanjutan, dan relevansi dalam menentukan para penerima penghargaan.

Pertamina mendapatkan penghargaan “BUMN Kontributor Pembangunan Berkelanjutan” dalam ajang detikcom Awards 2023
Foto: Ari Saputra/detikcom

Setelah mendapatkan penghargaan ini, Pertamina berencana untuk tetap menyediakan BBM lebih ramah lingkungan demi menjaga keberlanjutan lingkungan. Billy Indra Lesmana mengatakan saat ini tengah digenjot berbagai produk yang ramah lingkungan untuk digunakan masyarakat.

“Kita akan melakukan pengembangan berbagai produk, as I mention, seperti biofuel, ada juga Pertamax Turbo, nanti energi juga bukan cuma BBM dan LPG saja, ada juga solar panel di beberapa daerah,” kata Billy ditemui usai menerima penghargaan detikcom Awards di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, 21 September 2023 lalu.

Billy membeberkan pihaknya juga terus mengajak masyarakat sadar emisi. Di berbagai SPBU pihaknya akan menyediakan alat uji emisi. Tidak sampai di situ dia juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM dengan oktan yang rendah agar emisinya juga rendah. “Kita akan go green dan less emission di beberapa SPBU ada alat uji emisi dan masyarakat kita ajak beli BBM yang oktannya rendah,” sebut Billy.

Sumber: Detik

Translate