Home » Awalnya Jadi Guru, Wanita Pilih Resign Demi Kesehatan Mental & Emosinya, Kini Bahagia Murah Rezeki
Featured Global News Health Indonesia News Wanita

Awalnya Jadi Guru, Wanita Pilih Resign Demi Kesehatan Mental & Emosinya, Kini Bahagia Murah Rezeki

TRIBUNTRENDS.COM – Memutuskan untuk mundur dari pekerjaan yang selama ini dilakoni tidaklah mudah. Terlebih pekerjaan berhubungan dengan masa depan.

Begitu pula dengan wanita yang memilih untuk resign dari pekerjaannya sebagai guru setelah tiga tahun mengajar.

Wanita bernama Mira Yunus ini membeberkan alasan nekat resign dari pekerjaannya sebagai guru. Keputusant ersebut diambil Mira Yunus lantaran ia tak sanggup lagi mendapatkan beban tugas sebagai seorang pendidik yang semakin menantang.

“Saya akui memang tidak mudah membuat keputusan besar ini. Namun realitanya, tugas seorang guru kini semakin banyak dan menantang. Orang melihat mungkin sangat mudah. Saat libur sekolah, guru juga libur. Tapi kenyataannya tak seperti itu,” ujar Mira Yunus.

Wanita berhijab ini tak mau kalau dia tidak bahagia menjalani pekerjaannya.

“Saya tidak mau bekerja dengan perasaan tidak gembira. Kalau kita mau bekerja, hati harus senang, kesehatan juga seimbang. Jadi ketika kepikiran resign, orang pertama yang saya tanya adalah ibu dan bapak karena selama saya berjuang menyelesaikan kuliah pendidikan untuk mejadi guru, mereka banyak berkorban,” lanjutnya, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Senin (6/11/2023).

Mengetahui reaksi orangtuanya, Mira sangat bersyukur karena mendapatkan keuntungan.

“Saya jelaskan kepada orangtua mengapa saya mengambil keputusan ini dan apa rencana saya setelah tak lagi jadi guru. Saya bilang kalau saya akan meneruskan pekerjaan sebagai penasihat takaful,” beber Mira Yunus.

“Jawaban orangtua saya tak disangka. Mereka bilang, guru dan penasihat tafakul sama-sama bekerja membantu orang. Alhamdulillah mereka sangat supportif,” ujarnya.

Berbekal restu orangtua, Mira Yunus yang merupakan guru mata pelajaran bahasa Melayu dan sejarah di sebuah SMP. Pada 1 November 2022 lalu, Mira memilih untuk mengajukan surat resign.

Kini satu tahun sudah ibu dua anak tersebut bekerja sebagai penasihan takaful.

“Alhamdulillah, ada hikmah di balik keputusan ini. Apabila kerjaan saya fleksibel, saya bisa menemani ibu ke rumah sakit,” katanya sambil tertawa. Mira Yunus pun berpesan kepada semua orang agar menekuni pekerjaan yang sesuai dengan hati dan membuat bahagia.

Gadis ini dulunya kerja kantoran dengan gaji besar, pilih banting setir jadi petani. Apa alasannya?

Dilansir TribunTrends dari Eva.vn Rabu (20/9/2023), gadis bernama Nguyen Hoai Thuong dari Vietnam ini terkenal di jejaring sosial TikTok dan Facebook dengan nama Petani Thao Nguyen.

Dia saat ini memiliki akun TikTok dengan hampir 400.000 pengikut dan Facebook dengan hampir 200.000 pengikut.

Thao Nguyen dilahirkan dari keluarga petani dari kelompok etnis Tay. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk belajar agar mendapat kesempatan yang lebih baik.

Dia menimba ilmu di Akademi Pertanian Vietnam.

Setelah itu, dia lulus dari universitas dan memutuskan untuk belajar bahasa Mandarin agar mendapatkan pekerjaan tetap dengan upah layak di ibu kota. 

Gadis etnis Tay ini memiliki banyak pekerjaan seperti penerjemah, tenaga penjualan di West Street dan  pemandu wisata. Semua itu memberinya penghasilan yang stabil dan dia juga bisa mengumpulkan modal yang cukup besar.

Pada tahun 2020 – ketika pandemi COVID-19 merebak, dia kembali ke kampung halamannya. Sekembalinya ke Hanoi, Thao Nguyen mendapatkan pekerjaan kantoran dengan gaji yang cukup tinggi.

Namun tak lama kemudian, dia membuat keputusan yang sangat berani.

Dia memutuskan berhenti dari pekerjaannya, lalu memulai bisnis. Thao Nguyen pernah bercerita bahwa pulang ke rumah untuk tinggal dekat keluarganya adalah hal yang menyenangkan.

Awalnya dia bingung dan tidak tahu bagaimana arah masa depannya.

Butuh waktu lama baginya untuk menemukan arah perkembangan ketika dia memilih produk pertanian dari kampung halamannya untuk memulai bisnis di usia 25 tahun.

“Suatu saat, saya tiba-tiba melihat ayah saya sedang duduk sambil minum teh dan langsung muncul ide untuk memproduksi dan mengolah kapulaga dan teh Shan – dua jenis bahan yang ditanam di kampung halaman saya.

Jadi saya memulai perjalanan saya yang berhubungan dengan makanan khas dataran tinggi , “kata
gadis muda itu.

Awalnya, produk yang diciptakan Thao Nguyen hanya bisa menjangkau pelanggan di wilayah tersebut dan sekitarnya. Dia bercerita, meski hasil ekspornya tidak banyak, dia selalu yakin bahwa suatu saat produk pertanian bersih akan bisa dibawa ke setiap rumah.

“Waktu yang saya habiskan untuk menggarap produk pertanian bersih dan mempromosikan makanan khas kampung halaman saya juga merupakan saat dimana platform Tiktok berkembang pesat.

Tiba-tiba saya mendapat ide untuk mencari gaya dan membuat saluran, konten utamanya adalah kehidupan dan karya seorang petani dataran tinggi, memperkenalkan identitas budaya masyarakat Tay di Ha Giang.

Kemudian saya akan dengan terampil memadukan pemandangan pedesaan dan produk tanah air saya. Melalui itu, saya berharap apa yang saya lakukan dapat menyentuh setiap pemirsa.

Akhirnya saya melakukannya, semua orang menerimanya dengan antusias. Mereka bahkan mengirimkan pujian dan menyemangati saya untuk melakukan yang terbaik demi kecintaan saya terhadap produk pedesaan,” katanya.

Selain itu menurut Thao Nguyen, hari-hari pertama berkebun membuatnya selalu merasa tertekan.

Terkadang dia bahkan tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Baru setelah videonya dikenal dan dicintai, dia bisa lepas dari situasi “krisis” itu.

Mengenai apakah ada kru yang membantu atau tidak, Thao Nguyen mengatakan semuanya dia lakukan sendiri. Mulai dari pembuatan naskah hingga pembuatan film.

Mengenai rencana ke depan, Thao Nguyen mengaku belum punya niat untuk mengembangkan akun Tiktok secara kuat. Dia hanya membuat video untuk berbagi dengan semua orang tentang kehidupan masyarakat dataran tinggi dan budaya khas.

Selain itu, dia fokus mengolah produk pertanian tanah air, berkontribusi dalam mempromosikannya ke seluruh dunia serta membantu rekan senegaranya memiliki outlet produk pertanian.

Sumber: Trends Tribun News

Translate