Untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, sebenarnya hal tersebut tak sulit dilakukan. Kita pun bisa menerapkannya dari rumah. Pakar electrochemical process Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Eniya Listiani Dewi mengatakan hal sederhana seperti tidak sering membuka-tutup kulkas juga bisa mengurangi pemakaian energi yang terlalu banyak.
“Efisiensi energi dengan mematikan lampu atau pakai sensor jadi menyala hanya malam hari atau otomatis menyala kalau ada orang, itu salah satu efisiensi yang bisa dilakukan,” ucap ilmuwan wanita lulusan Waseda University Jepang ini.
Gaya hidup ramah lingkungan yang juga bisa dilakukan adalah dengan sering menggunakan transportasi umum untuk berpergian agar tidak terlalu banyak kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sepeda jika jarak dekat.
Jika memungkinkan, lanjut Eniya, bisa mengganti semua kendaraan dengan tenaga listrik yang bisa digunakan sehari-hari untuk mengurangi pencemaran.
Selain itu, beberapa upaya pemerintah yang sedang dijalankan adalah penggunaan bahan bakar biodisel dengan penyerapan yang lebih baik, mengakselerasi penggunaan fotovoltaik untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik di atap rumah.
Saat inijuga sedang digalakkan pemakaian fotovoltaik terapung yang sudah diterapkan di Waduk Tahura untuk penanaman mangrove saat gelaran G20 di Bali, November lalu.Upaya lain adalah mengkonfersikan batu bara dengan bio masa dan pada Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara agar pembakarannya lebih bersih dan minim karbon.
Source : Republika