Liputan6.com, Solo – Akun Twitter @UNSfess_ mengunggah pengalaman tak menyenangkan terkait catcalling yang dilakukan para kuli proyek. Catcalling sendiri merupakan suatu tindakan menggoda lawan jenis.
Lebih dari itu, catcalling adalah tindakan yang biasa mengarah pada pelecehan seksual. Salah satu contoh tindakan dari catcalling adalah bersiul untuk menggoda lawan jenis yang melintas, atau memberikan kata-kata yang tidak senonoh.
“Cape banget ya setiap keluar kos harus di cat calling, diliatin atas ampe bawah, diketawain, digoda goda yang engga engga, pas masuk kos diliatin dari pas buka gerbang sampe masuk dan naik ke tangga juda diliatin serombongan. Plis info kontak mandornya dong, aku dah cape nangis :))) –Proyek mojo meresahkan,” tulis akun tersebut.
Unggahan itu lantas dibanjiri respons dan komentar warganet. Sebagian besar komentar bernada kecaman terhadap apa yang dilakukan kuli proyek karena dianggap tidak sopan. Komentar juga datang dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Tanpa basa-basi dirinya langsung menanyakan lokasi proyek tersebut, untuk segera diambil tindakan.
“Lokasi dimana?” tulis Gibran.
Seorang warganet lantas ada yang meberi tahu secara detail lokasi proyek tersebut berada. Yakni di Kuburan Mojo yang lokasinya memang berdekatan denagn Universitas Negeri Solo (UNS). Lokasi pembangunan proyek tersebut bersebelahan dengan Gang Cahaya 5 di Jalan Kartika. Di tempat tersebut memang banyak pemukiman warga dan tempat indekos mahasiswa.
Seorang warganet lainnya juga menceritakan pengalaman tidak mengenakan saat berada di dekat lokasi proyek tersebut.
“Padahal saya cuma jalan, berhijab, pakai celana kulot (ngga ketat) diteriaki dan disebut-sebut pantat saya,” tulisnya.
Gibran kemudian membalas komentar tersebut dengan meminta maaf dan berjanji akan segera melakukan pembinaan.
“Maaf ya kak. Kami akan segera melakukan pembinaan bagi para pekerja proyek di lokasi tersebut. Sekali lagi atas nama pribadi saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini,” kata Gibran.
Cara Hadapi Catcalling
Catcalling umumnya menyasar pada perempuan ketika berada di jalanan ataupun tempat umum lainnya Meski demikian, tidak menutup kemungkinan pula bahwa laki-laki juga bisa menjadi korban catcalling.
Dengan begitu, banyak perempuan was-was dan merasa tidak aman apabila keluar sendiri. Fenomena catcalling ini dapat membuat sang korban trauma secara psikologis.
Berikut cara menghadapi catcalling:
- Menghindari sekelompok laki-laki. Cara menghindari yang pertama adalah dengan menghindari sekelompok pria yang sedang duduk di pinggir jalan. Sebab para pria tersebut akan lebih mudah menggoda atau merendahkan wanita yang sedang jalan sendiri. Cara untuk mengindarinya yakni mencari jalan alternatif lain, atau anda juga bisa masuk ke sebuah toko untuk sekedar melihat situasi di sekitar.
- Tidak menghiraukan dan tetap jalan. Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah dengan tidak menghiraukan dan tetap jalan. Cara ini dapat anda lakukan apabila tidak ada jalan alternatif lain. Anda hanya perlu cuek dan terkesan tidak mendengarkan para sekelompok pria yang mencoba menggoda dan meneriaki.
- Memberikan ekspresi marah. Cara menghadapi catcalling yang berikutnya adalah dengan memberikan ekspresi marah kepada mereka yang sedang menggoda anda. Cara ini dapat anda lakukan apabila sedang mendapatkan perlakukan catcalling dari catcaller, maka anda cukup berhenti dan memberikan ekspresi marah. Meskipun cara ini tidak akan membuat mereka jera, namun setidaknya mereka tidak akan berani melakukan catcalling kepada anda lagi.
- Memberikan teguran. Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah memberikan teguran. Hal ini bisa anda lakukan jika catcalling sudah kelewat batas. Menegur dengan percaya diri dan pemilihan kata yang tepat akan membuat mereka sadar bahwa anda merasa tidak nyaman atas perbuatan catcalling yang mereka lakukan. Meski begitu, dengan memberikan teguran secara halus tidak akan membuatnya takut maupun jera. Namun dengan memberikan teguran setidaknya mereka sadar atas perbuatan catcalling yang merugikan para korban.
- Jangan menggunakan perhiasan berlebih. Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah jangan menggunakan perhiasan berlebih. Tidak jarang tindakan catcalling yang dilakukan oleh para catcaller justru berujung menjadi tindak kriminal lain seperti penodongan. Untuk meminimalisasi risiko itu, ada baiknya apabila anda tidak memakai perhiasan yang mencolok dan berlebihan dari rumah atau sebaiknya simpanlah perhiasan tersebut di dalam tas.
- Laporkan perbuatan catcalling ke pihak berwajib. Cara menghadapi catcalling yang selanjutnya adalah dengan melaporkan kejadian tersebut ke petugas keamanan setempat atau pihak berwenang dan minta perlindungan kepada pihak terkait. Hal ini dilakukan apabila, anda mendapatkan perlakuan catcalling lebih dari satu kali. Meskipun, perbuatan catcalling belum mempunyai payung hukum, namun setidaknya anda sudah merasa aman usai melaporkan tindakan tercela tersebut.
Sumber: Liputan6