Home » Kisah Wanita Yang Koma Selama 42 Tahun, Penyebabnya Diabetes
Featured Global News Health Indonesia News Wanita

Kisah Wanita Yang Koma Selama 42 Tahun, Penyebabnya Diabetes


Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak rekor-rekor unik yang tercatat di dunia. Salah satu yang paling tak biasa dipegang oleh perempuan asal Miami, Amerika Serikat (AS), Edwarda O’Bara yang remecahkan rekor koma terlama di dunia, yakni selama 42 tahun. 

Melansir dari CNN Internasional, pada akhir 1969 Edwarda didiagnosis menderita diabetes. Sejak saat itu, ia diberi resep obat insulin oral. Namun, pada perayaan Natal 1969, Edwarda tiba-tiba terserang flu hingga muntah-muntah.

Pada 1970, kondisi Edwarda semakin memburuk dan keluarga langsung membawanya ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan. Sejak saat itu, Edwarda mengalami koma.

Sesaat sebelum koma, Edwarda sempat berpesan kepada ibunya, Kaye O’Bara.

“Jangan pernah tinggalkan saya,” ujar Edwarda kepada Kaye, dikutip Selasa (4/7/2023).

Kaye benar-benar memenuhi permintaan tersebut. Selama hidupnya, Kaye terus merawat Edwarda yang hidup dalam kondisi koma. Setiap dua jam sekali, Kaye memberikan susu formula bayi kepada Edwarda melalui selang makanan.

Selain itu, Kaye juga rutin memberikan suntikan insulin, membalikkan tubuh Edwarda agar tidak mengalami kelainan tubuh akibat terlalu banyak berbaring, hingga mengganti popok. Akibat rutinitas tersebut, Kaye sempat menderita radang sendi.

Namun, pada 2007 Kaye meninggal dunia. Sejak saat itu, Edwarda dirawat oleh adiknya, Colleen O’Bara.

Setiap dua jam sekali, Colleen mengecek kondisi Edwarda untuk mencegah nyeri akibat terlalu lama berbaring, memberikan insulin, serta memberinya makan lewat selang. Sesekali, Colleen juga membacakan buku dan memutarkan musik untuk Edwarda.

“Dia adalah sahabatku di seluruh dunia,” ungkap Colleen.

Pada 21 November 2012, Edwarda dinyatakan meninggal dunia pada usia 59 tahun setelah mengalami koma selama 42 tahun.

Melansir dari Mayo Clinic, koma adalah kondisi tidak sadar berkepanjangan yang dialami seseorang akibat berbagai masalah kesehatan, seperti cedera kepala traumatis, stroke, tumor otak, keracunan obat atau alkohol, bahkan diabetes atau infeksi.

Koma tergolong sebagai keadaan darurat medis. Bila terjadi, pasien memerlukan tindakan cepat untuk menjaga kehidupan dan fungsi otak. Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian tes darah dan pemindaian otak untuk mencoba menentukan apa penyebab koma sehingga perawatan yang tepat dapat dimulai.

Sumber: CNBC Indonesia

Translate