Home » Mengenal Hubungan Platonik, Menepis Keyakinan Pria dan Wanita Tidak Bisa Bersahabat
Global News Lifestyle News Science Technology

Mengenal Hubungan Platonik, Menepis Keyakinan Pria dan Wanita Tidak Bisa Bersahabat



Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin tak asing dengan keyakinan bahwa sejatinya pria dan wanita tidak pernah bisa bersahabat. Hal tersebut lantaran besar kemungkinan untuk salah satu diantaranya atau bahkan keduanya saling menaruh hati.

Padahal, persahabatan antara pria dan wanita sebenarnya tetap bisa terjalin dengan baik tanpa iming-iming jatuh cinta atau ketertarikan secara seksual. Relasi tersebut dikenal dengan sebutan platonic relationship atau hubungan platonik.

Hubungan platonik merupakan sebuah kondisi dimana para individu yang terlibat punya ikatan erat tetapi tidak punya ketertarikan seksual satu sama lain.

Hubungan platonik bisa berlaku untuk pria dengan wanita, pria dengan pria, maupun wanita dengan wanita. Gampangnya, hubungan platonik dapat disebut sebagai teman dekat atau sahabat.

Hubungan platonik bermula dari gagasan filsuf kuno Plato. Plato percaya bahwa hubungan platonik bisa membawa seseorang lebih dekat secara emosional atau spiritual. Penting pula mengingat bahwa hubungan platonik berbeda dengan hubungan romantis.

Mengutip laman VerywellMind, persamaan antara hubungan platonik dan hubungan romantis adalah sama-sama melibatkan persahabatan yang mendalam, mungkin diliputi rasa saling menyayangi.

Tetapi pada hubungan platonik, tidak ada ketertarikan secara seksual dan keintiman secara fisik. Sementara pada hubungan romantis, ada keterlibatan dua hal tersebut.

Hubungan platonik sendiri menawarkan begitu banyak manfaat. Studi yang dipublikasikan dalam Cambridge University Press menemukan salah satu faktor terbesar yang mampu membuat seseorang pulih dari peristiwa traumatis adalah persahabatan yang kuat.


Manfaat yang Ditawarkan dari Hubungan Platonis

Ada beberapa hal yang menjadi alasan kuat mengapa hubungan platonik penting. Selain dapat membantu seseorang pulih dari peristiwa traumatis seperti pada studi di atas, manfaat hubungan platonik yang selanjutnya adalah menurunkan tingkat stres.

Stres selalu dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. Bahkan, stres kronis yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, dan penurunan kekebalan tubuh.

Memiliki hubungan platonik sendiri sudah terbukti bisa membantu seseorang mengatasi sumber stres dengan lebih baik. Salah satu buktinya tercantum dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Genus berjudul Social Relations and Life Satisfaction: The Role of Friends.

Selain itu, hubungan platonik dipercaya bisa membuat individu yang terlibat lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup. Hal tersebut lantaran hubungan platonik memang menawarkan dukungan untuk menghadapi berbagai persoalan

Sumber : Liputan6

Translate