Home » Naik Angkot, Wanita Di Bogor Jadi Korban Pelecehan Seksual, Tampang Pelaku Beredar
Crime Featured Global News Indonesia News Wanita

Naik Angkot, Wanita Di Bogor Jadi Korban Pelecehan Seksual, Tampang Pelaku Beredar


TRIBUNJATIM.COM– Inilah tampang pelaku pelecehan seksual di Bogor. Pelaku melakukannya saat berada di angkot. Seperti apa modus pelakunya?

Heboh pelecehan seksual, modus pelaku naik angkot dan mengincar penumpang, kini sosok pelakunya terungkap. Baru saja polisi membeberkan jika banyak pelecehan seksual di Bogor.

Salah satunya ialah pelecehan di dalam angkot. Dilansir dari Tribunnewsmaker, Ppolisi menyebutkan modus pelaku naik angkot dan mengincar penumpang.

Kini polisi sudah menangkap pelaku yang sering melakukan pelecehan seksual kepada penumpang angkat. Lantas siapa sosoknya?

Beredar wajah pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual di angkutan umum.

Dalam narasi yang beredar, pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual itu menyerang wanita dalam keadaan sadar. Kabarnya, peristiwa itu terjadi di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor.

“Ini wajah pelaku pelecehan di angkot 10. Kejadian di perempatan Budi Mulia,” tulis SY menyertai foto yang diunggah dalam akun media sosialnya, Senin (4/9/2023).

Pelecehan seksual itu diduga dialami oleh pacarnya di dalam angkot ketika sedang dalam perjalanan ke tempat kerja di Kota Bogor. Pelaku merupakan penumpang pria yang diduga duduk di sebelah korban. Diketahui, korban pelecehan seksual ini berinisial IN.

Kapolsek Bogor Tengah Kompol Surya mengatakan belum menerima laporan korban. Namun, pihaknya tetap akan menyelidiki peristiwa tersebut.

“Belum ada laporan.

Nanti akan kita lakukan penyelidikan,” kata Surya.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu. Seorang wanita di Tulungagung mengaku dilecehkan oleh anggota DPRD.

WN (54) perempuan asal Desa Joho, Kecamatan Kalidawir melaporkan anggota DPRD Tulungagung, MB ke pimpinan dewan, Selasa (5/9/2023).

WN mengaku merasa dilecehkan oleh MB, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Amanat nasional (PAN). Single parent ini mengatakan, pelecehan itu terjadi pada 24 Agustus 2023 silam.

Saat itu masih subuh, WN memundurkan mobilnya dan disapa oleh MB. Saat itu tanpa diduga MB berusaha mencolek dagu WN yang sedang di belakang kemudi.

“Dia mencolek dagu saya, tapi berhasil saya tepis. Saya pikir sudah,” ucapnya. WN lalu mandi, kemudian segera masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar.

Saat itu MB datang lagi dengan alasan mau minta es. Dari kamar WN menyuruh MB mengambil sendiri di lemari es yang ada di ruang tengah.

“Saya bilang, saya baru mandi dan masih di kamar, saya suruh ambil sendiri. Tapi dia malah menuju kamar saya,” sambung WN. MB berulang kali berteriak ingin melihat WN yang baru mandi.

MB juga menggedor dan berusaha membuka pintu kamar hingga membuat WN ketakutan. Keributan yang dibuat MB berhenti setelah anak WN bangun dam keluar kamar.

“Dia berteriak ndelok, ndelok (lihat, lihat). Mungkin setelah dilihat anak saya dia merasa malu, akhirnya pulang,”
ungkapnya.

WN mengaku selama ini hubungannya dengan MB tidak pernah bermasalah.

WN baisa memanggil anggota Komisi B DPRD Tulungagung ini dengan sebutan om karena memang masih berkerabat. Rumah keduanya masih ada di satu lingkungan, dengan jarak sekitar
50 meter.

“Bapaknya itu saudara kandung nenek saya. Jadi saya memanggilnya om,” ungkap WN. Selepas kejadian itu WN menceritakan semua ke saudaranya.

Keluarga besar WN ingin masalah ini diselesaikan segera dengan MB, namun saat itu MB sedang kunjungan kerja (kunker). Berselang dua hari sepulang dari kunker adik WN menemui MB di masjid selepas salat subuh.

Saat itu sempat dilakukan mediasi di rumah WN dan MB meminta maaf. Bukan hanya kepada WN, MB juga minta maaf kepada saudara-saudara WN dan orang tuanya. Namun bagi WN yang merasa trauma menganggap permohonan maaf itu belu cukup.

“Sebagai anggota dewan seharusnya dia mengayomi, bukan malah seperti itu, katanya guyon, kalau saya habis mandi terus dia mau lihat, apa yang dilihat?” ucap WN dengan mata berkaca-kaca.

WN pun memilih membuat laporan ke Ketua DPRD Tulungagung. Sayangnya saat WN datang para pimpinan dewa sedang ada tugas di luar kantor.

WN pun pulang sembari berharap ada tindakan nyata dari pimpinan dewan.

“Sebenarnya saya trauma, tapi kalau saya tidak ambil tindakan takutnya ke depan akan terulang lagi,” pungkas WN. Sejauh ini MB masih belum bisa dikonfirmasi. Sementara sekretaris DPRD Tulungagung, Darmaji, mengaku sudah menerima surat dari WN.

“Saya sudah menerima suratnya, segera kami sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan memprosesnya,” ujar Darmaji.

Sumber: Jatim Tribun News

Translate