Home » Ramai Kampanye ‘Kebaya Goes to UNESCO’, Begini Sejarahnya di Indonesia
Asia Indonesia Kebaya Nusantara UNESCO Wanita

Ramai Kampanye ‘Kebaya Goes to UNESCO’, Begini Sejarahnya di Indonesia



Kebaya menjadi salah satu pakaian tradisional yang kerap membalut tubuh wanita Indonesia.

Wanita di Indonesia biasanya mengenakan kebaya untuk berbagai acara penting.

Beberapa waktu belakangan ini, muncul kampanye ‘Kebaya Goes to UNESCO’ yang dikumandangkan oleh sejumlah figur publik.

Salah satu figur publik yang ikut mengumandangkan kampanye tersebut adalah Dian Sastrowardoyo.

Kampanye tersebut menjadi upaya Indonesia mendaftarkan kebaya sebagai Warisan Tak Benda (Intagible Heritage) UNESCO.

Lantas, bagaimana sebetulnya sejarah perkembangan kebaya di Indonesia.

Kebaya memang sudah sejak zaman dahulu dikenakan oleh hampir seluruh wanita di Indonesia terutama di pulau Jawa.

Sejumlah literasi menyebutkan bahwa kata kebaya berasal dari bahasa Arab, ‘kaba’ dan ‘abaya’ yang artinya pakaian dan baju longgar.

Selain itu, sebagian berpendapat bahwa kebaya merupakan akulturasi budaya dengan China karena mirip model pakaian wanita era Dinasti Ming.

Tak hanya itu, kebaya juga dulu dikenalkan dalam bahasa Portugis ‘Cabaya’.

Hal tersebut tercatat dalam catatan resmi bangsa Portugis saat pertama kali tiba di Indonesia.

Dalam catatan tersebut, bangsa Portugis menyebutkan bahwa ‘Cabaya’ merupakan pakaian wanita di Indonesia pada abad 15 dan 16. 

Istilah ‘Cabaya’ ini yang kemudian paling sering dilafalkan oleh masyarakat Indonesia sebagai ‘Kebaya’.

Sementara, di Indonesia dulu kebaya juga disebut sebagai pakaian yang biasanya dipakai oleh permaisuri maupun selir di kerajaan Majapahit.

Di lain hal, akulturasi budaya di berbagai daerah Nusantara membuat kebaya jadi berkembang pesat dari segi model.

Masyarakat Indonesia pun mengenal jenis-jenis kebaya seperti kebaya Jawa, kebaya Betawi, kebaya Sunda, kebaya Bali, kebaya Madura hingga kebaya Melayu.

Kebaya pun menjadi tren mode di Indonesia hingga banyak dipakai oleh perempuan di seluruh Indonesia.

Namun, seiring perkembangan zaman, kebaya mulai terlupakan akibat gempuran budaya pop dari luar negeri.

Kini, ramai sekali figur publik yang mulai melek dengan berbagai peninggalan budaya Indonesia termasuk kebaya.

Dian Sastro sebagai figur publik juga ikut memberikan dukungan agar kebaya menjadi warisan yang diakui dunia sebagai kekayaan Indonesia.

Bahkan, Dian Sastro beberapa kali mengenakan kebaya dan membagikan potretnya di media sosial sebagai bentuk kampanye ‘Kebaya Goes to UNESCO’.

Mari kita asosiasikan kebaya dengan segala sesuatu yg berbau profesionalitas dan integritas. Bukan hanya seragam kondangan. Bukan hanya sesuatu yang bersifat ornamental atau pajangan semata. Ini diri kita,” tulis Dian Sastro di Instagram yang dikutip pada Jumat (28/10).

Dengan segala kandungan pemahaman tentang asal usul diri kita, berikut segala imajinasi kolektif tentang kemana arah yang kita tuju. Ini diri kita. Sekarang. Bukan hanya masa lalu. #kebayagoestounesco,” tutupnya.

Sumber : Insertlive.com

Translate